Kamis, 08 September 2016

Menikmati Kuliner Simpang Lima di Semarang


Ada yang suka makan lunpia? Lunpia Semarang sungguhlah juaranya. Jajajan gurih dan lezat yang khas dengan isian rebung bercampur ayam atau udang ini menjadi primadona bagi pecinta lunpia. Anda akan sangat ketagihan saat merasakan jajanan maknyus ini yang disajikan dengan saos kental dan daun bawang. Karena sangat khas, wisatawan yang datang ke Semarang akan segera meluncur di gerai-gerai lunpia untuk sekedar menikmati di tempat ataupun dibawa sebagai oleh-oleh.
 
Sumber foto: Wikipedia


Gerai lunpia menyebar di seluruh kota Semarang. Anda pun dengan mudah bisa menemukannya di Simpang Lima yang merupakan daerah sibuk karena letaknya yang strategis. Selain titik lalu lintasnya yang sibuk, kawasan ini terkenal dengan pusat kuliner malam. Letaknya tak jauh dari Hotel Ciputra Semarang yang sangat terkenal dan berdiri tegak di seberang jalan.


Apa sih, yang menarik dari Simpang Lima? Kawasan ini merupakan persimpangan dari lima jalan raya yang sibuk. Namun uniknya, titik ini tidak pernah mengalami kemacetan panjang seperti Jakarta, lho. Kawasan ini sering menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan musik maupun seni dan budaya. Namun yang paling istimewa, tempat ini merupakan kumpulan dari para pedagang yang tadinya adalah pedagang makanan kaki lima dan kini hadir dengan tampilan baru yang rapi berjajar dengan tenda, meja, dan kursi yang seragam. Siap menikmati kulinernya? Tak hanya lunpia Semarang yang bisa Anda temukan.


Sumber foto: metrosemarang.com


Nasi Pecel Yu Sri

Tentu saja di mana-mana yang namanya pecel itu adalah sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang. Anda bisa memakannya sebagai pendamping nasi dengan tambahan aneka macam lauk seperti tempe, tahu, rempeyek, ati ampela, telur, dll. Dengan harga yang cukup murah meriah, Anda bisa bersantai di gerainya yang ramai dan menikmati malam yang gemerlap di Semarang. Jangan lupa pula untuk mencoba es teller durian di samping nasi pecel Yu Sri, ya.

Nasi Ayam

Semakin Anda datang larut malam, kuliner di Simpang Lima bukannya semakin berkurang. Bahkan ada nasi ayam yang akan menyambut para pemburu kuliner pada jam sebelas malam. Luar biasa, bukan?

Nasi ayam adalah semacam nasi yang dimasak dengan santan sehingga menghasilkan rasa yang gurih. Penyajiannya dilengkapi dengan sayur kerecek, ayam suwir, telur, dan disiram dengan bumbu santan kental. Terdengar seperti gudeg ya? Namun berbeda. Anda bisa menambahkan lauk seperti sate keong, sate telur, sate usus, dll.

Soto Semarang

Makanan yang satu ini tentu sudah tidak asing di telinga kita. Kuahnya yang gurih, segar, dan bening sangatlah menggugah selera. Aroma rempah-rempah yang terpadu sempurna pada kuahnya yang dimasak dengan kaldu ayam kampung akan menyiram semangkuk nasi dengan lapisan bihun dan ayam. Lidah Anda akan segera tak sabar mencicipinya. Apalagi jika melihat taburan bawang goreng, daun bawang, dan potongan tomat segar di atasnya. Wow, tampilannya sungguh semakin menggoda. Jangan lupa untuk menambahkan perasan jeruk nipis dan sambal ya.

Tahu Pong

Tahu Pong ini tahu goreng yang disajikan dengan bakwan udang, telur bebek, dan dimakan bersama kuah kecap. Sajiannya dilengkapi dengan acar lobak putih yang segar dan asam. Tahu ini sangat khas karena penyajiannya berbeda dari semua jenis tahu yang sudah sering Anda dengar seperti tahu petis maupun tahu gejrot. Menikmatinya sambil melihat keramaian Simpang Lima yang dikelilingi gedung-gedung dan pusat keramaian seperti Hotel Ciputra Semarang di malam hari tentu menyenangkan. Anda bisa menyandingnya dengan nasi jika benar-benar merasa lapar walaupun rasanya mungkin agak aneh.


Sumber foto: detik.com
Hanya itu yang bisa Anda temukan di Semarang? Masih banyak lagi. Jangan khawatir. Anda bisa menemukan banyak oleh-oleh khas Semarang di antaranya Anda bisa membawa pulang wingko babat atau bandeng legendaris Juwana sebagai untuk teman dan keluarga. Dan khusus tempat wisata, yang terkenal dari Semarang adalah Kelenteng Sampoo Kong, Candi Tugu, dan Lawang Sewu. Yang disebut terakhir adalah sebuah kawasan kuno yang terkenal sangat angker.

Jangan lupa untuk datang ke Simpang Lima jika berjalan-jalan di Semarang. Rugi, dong. Jika Anda sudah melihat hotel Ciputra Semarang, berarti Anda sudah berada di kawasan Simpang Lima karena letaknya yang berada pas di seberang jalan. Jadi sangat pas bukan memilih untuk bermalam di Hotel Ciputra Semarang.




12 komentar:

  1. belum prnah kesemarang..semoga suatu saat nanti..

    BalasHapus
  2. Yg masih membekas saat berkuliner di semarang adalah bakwan gimbal di alun2 semarang. Secara dulu msh mahasiswa, kurang ngerti warung2 hits plus takut overbujet. Jadi ya makanya lesehan di warung2 tenda seadanya. Yg penting perut kenyang hati senang. Utk rasa, emmm enak2 aja si. Ahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru lebih enak tempat makan pinggiran kalo lagi jalan-jalan. Lebih berasa advanture-nya

      Hapus
  3. Ah yes, simpang lima emang paling nampol nih makanannya berentet banyak banget. Terakhir ke Semarang itu bulan lalu, kebetulan hotelnya di Louis Kienne, jadi tinggal jalan kaki ke simpang lima. Mantaaaaaab bangeeeet.... apa aja juga ada di situ..

    *yak ilah..ceritanya semangat amat gue yak... ahahhahkkk :D

    BalasHapus
  4. semarang = lunpia. lunpia = semarang. ngga makan lumpia - ngga kesemarang. Simpang limaaaaa.... nikmat sepanjang masa ada disana

    BalasHapus
  5. duh jadi pengen makan lunpia (di Semarang).. #pengenpiknikmodeon :| perpaduan rasa lapar dan rasa ingin tamasya tuh bahaya deh beneran.. :)) nice post mbak! :)

    BalasHapus
  6. dulu waktu kuliah pernah magang sebulan di Semarang, karena dekat mainnya ya di kawasan simpang lima ini...

    BalasHapus
  7. Lama gak ke Semarang, cuman lewat dan seringnya dini hari.
    Pingin jalan-jalan ke sana, seperti dulu waktu lulus SMA.
    terima kasih dan salam kenal Mbak

    BalasHapus