Tampilkan postingan dengan label Jajanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jajanan. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Mei 2016

Martabak Kota Baru, Martabak Si Anak No. 1

Sebenarnya ini cerita tentang abang saya yang sedang merayakan ulang tahunnya ke 34 tanggal 14 Mei lalu. Lalu dia berinisiatif untuk men-traktir kami sekeluaga dengan makanan yang lagi hits dikalangan muda-mudi Jakarta. Abang saya menyebutkan sebuah nama makanan yaitu Markobar, Martabak Kota Baru. Oh, ini, nih, martabak buatan anak dari orang no. 1 di Indonesia itu. Markobar sudah terkenal di Solo, dan mulai membuka cabang-nya di Jakarta.

Sedikit abang saya bercerita tentang ketenaran si Markobar ini yang selalu ramai, terutama di waktu weekend, apalagi pas malam minggu. Saya pun jadi ikutan penasaran, pengin tau apa sih, yang bikin Markobar itu ramai banget, apa karena rasanya memang enak?

Sekitar jam 21.00 abang saya kembali dengan membawa bungkusan putih. Saya langsung menyambut dengan antusias. Saya buka bungkusannya. Oke, kotak dusnya lucu bergambar superman berkumis sedang membuka kemejanya (macam superman lagi mau ganti kostum), dengan lambang "M" di dadanya. Saya buka kotaknya dan saya menemukan bundaran martabak 8 rasa. Pertama kali melihat-nya, dalam pikiran saya, mmm, biasa saja. Sebundar martabak yang dipotong menjadi 8 bagian dengan topping warna coklat semuanya, eh, enggak semuanya, ada warna putih dari keju. Enggak ada yang terasa istimewa bagi saya. Saya cuil potongan kecil karena cuma sekadar mau mencicipi saja, saya ambil rasa keju, tobleron (mungkin) dan nuttela (mungkin). Kenapa saya bilang mungkin, karena tampilannya sama semua hahahaha.. dan saya enggak tau rasa apa saja itu kecuali si keju dan meses. Itupun hanya perkiraan abang saya saja.

Dus Markobar - IG: @cindraprasasti


Penampakan Martabak 8 Rasa - IG: @cindraprasasti

Oke, saya mulai nyicipin yang keju. Kalau keju biasalah ya, rasa keju. Gigitan ke dua rasa tobleron (mungkin), dan gigitan ke tiga rasa nuttela (mungkin). Gigitan yang ke tiga enggak ketelan karena manis banget.

Saya rasa tiga cuilan sudah cukup buat saya nyicipin. Kesimpulannya adalah buat yang enggak terlalu suka makanan manis seperti saya, martabak Markobar bukan salah satu makanan yang patut dicoba. Yang bikin kaget adalah harganya. Satu loyang martabak dengan 8 rasa + additional rasa pilihan  yang abang saya beli harganya mencapai Rp 95.000! Menurut saya ini martabak termahal yang pernah saya makan hahahaha.. Kalau beli martabak bangka telur atau manis bisa dapat dua loyang kan. Lalu untuk saya, martabak manis yang bikin enak itu saat rasa butter-nya bisa menyatu dengan rasa topping saat dikunyah. Tapi Markobar enggak ada rasa-rasa butter-nya.

Menu Markobar - Zomato.com

Lalu apa dong yang bikin orang ramai mengunjungi Markobar sampai rela ngantri? Saya rasa mereka hanya penasaran bagaimana rasa martabak yang dikelola oleh anaknya Bapak Jokowi. Karena kalau untuk rasa, martabak bangka lebih joss menurut saya, dan kalau macam-macam pilihan topping, di martabak-martabak lain juga ada, seperti martabak orins atau martabak teng go!.

Tapi kalau kalian penasaran silahkan kunjungi Markobar (Martabak Kota Baru) di Jalan Raden Saleh no. 39 Cikini, Jakarta Pusat.


Selamat Jajan!