Minggu, 24 Januari 2016

Hati-Hati Malware Merebak di Facebook

Pixabay.com

Beberapa minggu lalu, Facebook ku di-invite oleh seorang teman untuk join group aneh. Aku sebut itu aneh karena nama group-nya aneh, lion 1, lion 2, lion 3 *mungkin akan sampai lion 10 ngalahin episode sinetron cinta fitri*. Aku coba masuk, ternyata group itu diadminkan oleh orang vietnam. Karena ngerasa nggak kenal akhirnya aku leave group. Tapi baru 5 menit leave, sudah di-invite lagi, begitu seterusnya.

Kalau teman-teman ada yang mengalami hal yang sama, ini yang harus kamu lakuin.

1. Segera leave group tersebut, dengan cara meng-klik "Join" dan pilih leave group

2. Segera block orang yang meng-invite kamu, nggak usah pikir panjang lagi. Karena kalau nggak di-block, kamu pasti bakal terus-terusan di-invite.

3. Jika orang yang men-invite mu adalah teman, atau saudara, atau seseorang yang kamu kenal, segera beritahu mereke bahwa Facebook-nya terjangkit malware

4. Jangan pernah tergiur atau penasaran membuka apapun yang di-share oleh group itu. Karena biasanya sudah di program mengandung malware atau virus yang selain menggangu Facebook kamu, juga bisa merusak device yang kamu gunakan.

Sedikit info tentang malware, apasih malware itu?
Meringkas dari blog-nya IT-Lebak, Malware adalah sebuah program atau aplikasi yang diciptakan untuk mengubah, merusak hingga mencuri data-data pribadi orang lain yang terdapat pada komputer yang telah terjangkit malware tersebut. Diciptakannya malware memiliki beragam tujuan dari sang penciptanya, seperti untuk memata-matai aktivitas orang lain, atau mengambil data-data pribadi dan masih banyak lagi.


Nah, semoga info ini bermanfaat. Tetap hati-hati ya, kawan!

Rabu, 06 Januari 2016

Jalan-jalan Gempor di Bandung


Gedung Sate Bandung - www.cindraprasasti.com

Buat pekerja yang fakir cuti macam aku ini, penting banget memanfaat waktu rehat yang sebentar tapi mampu merelaksasi otak dan badan supaya fit lagi dalam menjalankan aktivitas setelah cuti. Berhubung aku cuma punya cuti 2 hari dan terlalu banyak tempat yang pengin banget aku kunjungin, alhasil beginilah jadinya jalan-jalan gemporku.

Senin 28 Desember 2015
Di hari pertama cutiku, aku memutuskan ke Bandung, tek-tok saja alias pulang-pergi. Ini termasuk trip paling jauh yang pernah aku lakuin sendirian. Maksudnya all by my self sih, walaupun jalannya berdua bareng partner in crime hahahaha..

Naik travel Baraya cabang melawai jam 07.00 aku rasa jadi pilihan yang pas. Prediski waktu sampai Bandung pun pas. Karena memang tidak terlalu macet, perjalanan via tol Cikampek-Cipularang-Pasteur dihajar pak sopir dengan kecepatan 100km/jam! Jadilah jam 10.00 kita berdua sampai di Bandung. Oh iya, kita turun di Baraya-Surapati Bandung.

Sebagai wisatawan Jakarta yang nggak pernah lihat Gedung Sate secara langsung, jadi pilihan pertama kita adalah foto-foto di depan Gedung Sate. Setelah bertanya sama petugas Baraya, ia menyarankan kita naik angkot umum warna coklat *aku lupa jurusannya mana*. Karena kita udik, ya, nurut aja deh, dari pada nyasar.

Ternyata jarak antara Baraya sama Gedung Sate nggak jauh! Agak nyesel juga sih, baru nempelin pantat 5 menit udah bangun lagi. Tapi ya, udahlah namanya juga newbie. Setelah sampai di Gedung Sate, awalnya aku berpikir bahwa kita berdua akan jadi orang ternorak di sana, bayangin aja kita bakalan foto-foto dipinggir jalan (kalau di tengah nanti ketabrak), ternyata di sana malah banyak wisatawan yang lagi asik pose selfie hahaha.. Gedung Sate memang jadi daya tarik tersendiri di Bandung, karena menjadi ikon kota kembang itu. Jadi orang-orang yang melihatpun seperti sudah memaklumi dengan tingkah wisatawan yang unik dalam ber-selfie.

Setelah foto-foto Gedung Sate, ada yang cacing di perutnya mulai demo minta makan, Seperti rencana di Jakarta, kita mau makan Nasi Bakar 15 yang ada di jalan Cimandari (di belakang Gedung Sate). Sebagai anak yang kekinian kita berdua menggunakan google maps untuk memandu perjalanan kita selama di Bandung (ciyeee). Kita berduapun memutuskan jalan kaki ke Nasi bakar 15 yang kalau menururt google maps cuma memakan waktu 10 menit. Pokoknya kita nurut apa yang dibilang si Maps. Tapi dengan kaki kita yang pendek ini, waktu yang di tempuh kayaknya nggak 10 menit deh, bisa 15 menitan! hahaha.. alhamdulillah sampe juga di tempat makan.
Sekeliling Gedung Sate Ada Nama-nama batik Indonesia - www.cindraprasasti.com

Perut kenyang, tenaga penuh, siap ngelanjutin perjalanan. Tujuan selanjutnya Museum Geologi (cerita museum geologi menyusul, ya) puas-puasin lihat replika fosil dinosaurus, batu-batu mineral, geografis, dan terbentuknya bumi.Oh, ya, lagi-lagi penunjuk arahnya kita berdua percayain ke google maps dan kita nggak pakai angkot tapi jalan kaki. Ternyata kalau mengikuti arah google maps, saat berjalan ke Museum Geologi, kita melewati Taman Lansia. Kalau kalian suka nonton sitkom preman pensiun, nggak akan asing sama Taman Lansia ini.

Bandung siang ini terasa panas, lepas dari museum geologi, ada teman yang whats app dan nyaranin mampir ke Yoher Cisangkuy (red. Yoghurt). Searching lagi di google maps ternyata cuma 10 menit doang kalau jalan kaki. Cuss ah, ke sana itung-itung ngelempengin kaki dan melepas dahaga.

Sambil minum yoghurt cisangkuy, mikir beli oleh-oleh. Kebetulan orang rumah sudah pesan minta dibeliin Soes Merdeka. Tapi di mana? ada yang nyaranin ke dago, cuma takut pulangnya macet. maklum kita akan naik travel yang jam 16.00 dan sekarang sudah jam 14.00. Artinya kita berdua cuma punya waktu 1 jam untuk menyelelesaikan misi kita terakhir.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, ternyata di dekat cisangkuy ada yang Soes Merdeka. Sebenarnya nggak dekat juga sih, kalau ditempuh jalan kaki sekitar 11 menit. Ya udah, kita jabanin deh.

Misi terakhir sudah terlaksana, sekarang tinggal mikirin menuju ke travel-nya. Jujur kalau disuruh jalan kaki lagi, ini kaki sudah cenat cenut. Tapi nunggu taxi kok nggak ada yang lewat, mana hujan mulai turun. Ah, kepaksa jalan kaki lagi. 20 menit kita berdua jalan cepat ke travel Baraya.

Memang suasana Bandung enak dipakai untuk berjalan kaki. Pepohonan rindang banyak banget di sana, jadi bikin udaranya sejuk. Biar capek jalan kaki, tapi semua misi terlaksana dengan baik. Biar kaki berasa mau copot, tapi puas.

Nih, aku biaya yang aku keluarin buat ke bandung.
1. Baraya Travel @85.000x2 = Rp 170.000
2. Angkot Rp 3000
3. Nasi bakar15 Rp 22.000
4. Yoghurt Cisangkuy: Rp 20.000
Total = Rp 215.000 *ini diluar oleh-oleh :D

Siapa yang mau ke Bandung 1 hari? hihihi...


Numpang Lewat di Taman Lansia - Bandung


Taman Lansia Bandung - www.cindraprasasti.com

"Bun, ini kan tempatnya si Ubed jalan-jalan"
"Ubed siapa?"
"Yaelah, itu si tukang cilok di sitkom preman pensiun"

Percakapan kecil terjadi ketika aku dan Yandhi melintasi sebuah taman dengan kolam besar. Nama taman ini Taman Lansia. Dahulu, Taman Lansia ini sering digunakan para orang lanjut usia untuk berolahraga makannya dinamain Taman Lansia. Tapi sekarang bukan cuma lansia lagi, banyak muda mudi Bandung atau wisatawan yang datang ke taman ini.

Tempat Shooting Sitkom Preman Pensiun - www.cindraprasasti.com
Walau tempatnya sejuk dan asik untuk nongkrong, tapi kolam besarnya itu kurang bersih menurutku, baunya juga mulai kurang sedap. Tapi kita memang nggak mau berlama-lamaan di Taman Lansia karena masih harus ke Museum Geologi. Jadi cukup ambil foto beberapa saja terus lanjutin lagi perjalannannya.

Happy Blogging!

Yoghurt Cisangkuy - Bandung

 
Yoghurt Cisangkuy - www.cindraprasasti.com

"Triiit!" Notifikasi what's app ku berbunyi.
"Bun, mampir ke Yoher Cisangkuy, deket dari situ" begitulah kira-kira isi pesannya.

Yoher? Ya Allah, ternyata yang dimaksud si Teteh itu yoghurt. Pake gegayaan nyebutnya yoher, bikin otak ngerem mikir mendadak.

Lagi-lagi aku nyalahin aplikasi google maps untuk nyari di mana yoghurt cisangkuy berada. Astaga! ternyata tempatnya tadi aku lewatin pas jalan dari Taman Lansia ke Museum Geologi, capek deh! hahaha.. Namun karena penasaran jadinya ya, tetap dijabanin ke sana. Tapi masyaAllah ramai banget yang datang, pesanpun harus ngantri sekitar 10 menit.

"Bun, sekalian pesen mie kocoknya, enak!" Si Teteh nge-what's app lagi. Cuma karena aku baru makan nasi bakar, perut masih berasa begah, jadi aku tunda pesan mie kocoknya cukup nyobain yoghurtnya saja.

Duduk-duduk santai, ditemani hembusan angin sore Bandung sambil minum yoghurt, sempurna banget ini hari. Bandung lagi mendung berat sore ini, jadi agak dingin.

Pepohonan besar bikin Bandung adem - www.cindraprasasti.com

Oke, fokus ke yoghurtnya. Aku pesan yoghurt lecci ditambah buah, dan yoghurt anggur tanpa buah. Rasa asem dan creamy-nya bikin nagih, segar banget. Cuma menurutku yoghurtnya terlalu manis, mungkin karena aku nggak terlalu suka yang manis-manis kali ya. Tapi secara keseluruhan, ndes banget! Untuk harganya, 1 gelas yoghurt dengan buah di bandrol Rp 20.000, kalau yang tanpa buah lupa berapa harganya, maafkeun... :-(

Nah, buat kamu yang lagi jalan-jalan seputaran Gedung Sate, mampir sakejap ke yoghurt cisangkuy, di jalan Cisangkuy (seberangan sama Taman Lansia)

Happy blogging!

Nasi Bakar 15 - Bandung


Nasi Bakar Komplit - www.cindraprasasti.com

Sebelum berangkat ke Bandung, aku sempat searching tempat makan yang enak di sekitaran Gedung Sate. Karena memang rencananya aku cuma mau jalan-jalan seputaran Gedung Sate saja, supaya nggak terlalu jauh sama travel-nya. Maklum ya, jalan-jalannya PP nggak pakai nginep.

Setelah berseru-seru ria di google, aku nemu salah satu blog, tapi aku lupa nama blog-nya apa, isinya mengulas tentang tempat makan di sekitaran Gedung Sate. Salah satunya Nasi Bakar 15. Karena penasaran sama bentuknya, jadi pas di Bandung aku mampirlah ke sana.

Letak Nasi Bakar 15 pas banget di belakang Gedung Sate, tepatnya di jalan Cimandiri no. 24. Suasananya enak, adem, sejuk. Di sana ada 2 pilihan tempat untuk makannya, yang duduknya pakai bangku atau model lesehan. Aku pilih yang duduk lesehan, lebih enak buat ngelonjor menurutku. Oh ya, pesan makanannya langsung di tempat kasir, jadi jangan harap ada pelayan yang nyamperin kamu buat pesan makanan hehe..

Lalu mataku langsung tertuju ke menu Nasi Bakar Komplit yang isinya: nasi bakar, ayam panggang, pepes tahu, perkedel jagung, lalapan timun, daun kemangi dan kol. Untuk minumnya aku pesan es teh manis.

Nunggu 10 menit saja, dan makanannya keluar. Aku benar-benar penasaran sama rasa nasi bakarnya. Aku icip satu persatu, dari ayam bakarnya, rasa bumbunya meresap, enak. Sambalnya nggak pedas dan porsinya sedikit. Pepes tahunya agak kurang asin dan kurang cabai, jadi warnanya pucat. Perkedel jagungnya, kebanyakan terigu, jagungnya sedikit. Lalu Ini nih, yang paling aku tunggu-tunggu, buka gulungan nasi yang digulung daun pisang dan dibakar. Tapi saya kecewa pemirsah! Ternyata nasi bakarnya nggak sesuai perkiraan aku.

Kekecewaan pertama, nasi bakarnya pelit banget isi. Yang aku tau nasi bakar itu isinya ada ikan teri atau ayam atau daging yang diberi bumbu, bisa bawang-bawangan, cabai-cabaian dan daun kemangi. Kalau nasi bakar di sini, memang ada isinya ikan teri, tapi ikan terinya cuma 2 biji. Nggak ada bumbu-bumbuannya.

Kekecewaan kedua, rasa nasi bakarnya kurang enak, hambar, bahkan aroma-aroma daun pisangnya pun nggak ada. Pokoknya kurang sedap.

Kekecewaan ketiga, di mejanya nggak dikasih lilin atau apa gitu supaya lalat pada minggat. Tempat sudah adem, sejuk, tapi kalau lagi makan lalatnya pada terbang-terbang kan capek ya, capek ngibasin lalat. *ngibasin pakai poni hihihi..

Jadi untuk Nasi Bakar 15 di jalan cimandiri (belakang Gedung Sate) aku kasih nilai 3 deh! Beneran nggak sesuai perkiraan soalnya.

Bintang Penilaian


Berikut harga makanan yang aku santap siang ini di Bandung.

Nasi bakar komplit: Rp 18.000

Es Teh Manis: Rp 4000

Total Rp 22.000

Happy Blogging!

Senin, 21 Desember 2015

Aku dan Hijab

 
#DareToShare- www.unidzalika.com



Assalamualikum,

Ketika lagi blog walking, aku nemuin 1 posting-an yang membuat aku berhenti sejenak di unidzalika.com. “Wah, Uni lagi bikin give away tentang pengalaman yang bersinggungan dengan hijab, nih" Pikirku kala itu.

Give away yang bertajuk #DareToShare, langsung bikin aku kepengin ikutan. Sebenarnya bukan karena mengincar hadiah atau apa, hanya karena pas kebetulan aku memang lagi mau posting tentang pengalamanku berhijab, jadi sekalian, deh, hehehe..

Aku termasuk newbie dalam dunia perhijaban, baru 5 bulan aku memutuskan untuk menggunakan hijab. Sebenarnya keinginan berhijab sudah terpikir olehku sejak 2 tahun lalu, namun begitu banyak keraguan, kekuatiran dalam hatiku terkait dengan keterbatasanku dalam mencari rejeki, ijin dari atasanku, ijin dari keluarga, keterbatasanku dalam bergaul, belum baiknya ibadahku, sholat masih suka bolong-bolong, dan keribetan dalam berpakaian sampai ngebayangin gerahnya berpakain muslimah. Aku rasa setiap wanita muslim yang belum berhijab, pasti ada rasa seperti yang aku alami.

Entah sudah berapa sahabat, saudara yang menasihati aku untuk mulai berhijab. Saat itu aku menjawab “Aku belum mampu berhijab, ibadahku masih bolong-bolong, hatiku belum terpanggil. Daripada nanti aku setengah hati dan tidak istiqomah, lebih baik nanti saja saat aku siap”. Kalimat “aku belum siap” selalu menjadi jawaban.

Namun, saat Ramadhan di tahun 2015, selama 3 malam berturut-turut aku diberikan mimpi yang aneh, lebih tepatnya seram, sih. Malam pertama, aku bermimpi, aku berada di dalam ruang kosong, dan gelap. Entah di mana, tapi tidak ada apapun dan siapapun di sana, hanya aku. Aku teriak minta tolong, memanggil ibuku, ayahku, semua orang yang aku kenal namun tidak ada satu orangpun yang menjawab. Hingga aku merasa bahwa aku sedang berada di dalam kubur. Aku hanya mampu ber-istighfar. Malam ke dua, aku bermimpi sedang menghadapi kiamat (setidaknya itu yang ada dipikiranku kala itu), semua porak poranda, semua berlari, hingga aku terpisah oleh semua keluargaku. Malam ketiga, aku bermimpi aku tertidur di ruang sempit. Aku hanya terbujur tanpa mampu membalikan badan.

Setelahnya, setiap kali aku membuka facebook, aku selalu menemukan cerita tentang siksa neraka untuk para wanita muslim yang tidak menutup auratnya. Dari situ aku merasa Allah sedang menyentuh imanku agar aku memperbaiki diri. Aku mulai bertanya ke seorang sahabat muslimah tentang keinginanku untuk mulai berhijab. Satu kalimat yang menohok sekali di hatiku “Udah tua lo, mau kapan lagi nutup aurat” hehehe.. kalau bawa umur susah, ya.

Tepat seminggu setelah Ramadhan berlalu, tanggal 29 Juli 2015, dengan membaca Bismillah, aku mencoba menepiskan semua keraguan, kekhawatiran yang selalu menari-nari di hati. Aku pasrahkan segalanya, termasuk rejekiku hanya kepada Allah. Alhamdulillah semua lancar dan insyaAllah aku istiqomah, bukan, tapi harus istiqomah.

Sekarang kalau inget semua hal yang membuat aku ragu untuk berhijab suka malu sendiri. Kenapa aku harus ragu? Kenapa aku harus kuatir? Bukannya berhijab itu adalah kewajiban yang harus dilakukan setiap muslimah.

Sebelum mengakhiri cerita, aku punya saran untuk para wanita muslim:

Berhijab adalah ibadah, berhijab adalah kewajiban yang harus dilakukan. Jika kamu belum berhijab karena merasa ibadahmu masih berantakan, dan kamu menunggu ibadahmu benar baru berhijab, dijamin seumur hidupmu kamu tidak akan melakukan kewajibanmu yang satu itu (red. Berhijab). Jadi ubahlah pikiranmu manjadi begini, “berhijablah, maka ibadahmu akan sempurna”. Karena dengan kita memakai hijab, segala tingkah laku akan terjaga dan berubah menjadi lebih baik, termasuk sholat. Ketika kamu sudah berhijab, maka kamu akan malu jika sholatmu bolong-bolong, jika kelakuanmu buruk. Janganlah pernah ragu jika kamu berada dijalan yang benar, pasrahkan dan yakin kepada Allah SWT. Percayalah bahwa penciptamu tidak akan menelantarkan makhluknya yang berada dekat dengan Nya. Dan percayalah, Allah mempunyai banyak cara untuk mengetuk iman makhluk ciptaannya agar menjadi lebih baik lagi.

Semoga cerita ini bermanfaat, and nice to share it with you 

Wassalamualaikum.


PS: Cerita ini hanya berisi pengalaman pribadi saja, tanpa maksud memprovokasi. Tulisan inipun hanya untuk diikutsertakan dalam giveaway #DareToShare




Jumat, 11 Desember 2015

Rindu Masa Lalu

@cindraprasasti

“Beli kado apa kita Dam?”
Auk, bingung”
“Beliin softex aja deh, pasti kepakai kan?”
“Agak gimana sih, tapi daripada nggak ada ide”

Akhir dari percakapan gue sama Adam teman sehidup gue, yang sudah 1 jam nggak nemuin kado apa yang akan kita kasih ke Putri teman sekelas gue dan Adam yang hari ini ulang tahun.

“Pertanyaan selanjutnya, kita beli softex di mana?”
“Coba cari di matrial aja bro”
“Lo kira softex bakal campuran semen!”
“Ya elo pake nanya ke gue! Noh warung, mendingan lo buruan beli di situ” Suruh Adam sambil nunjuk ke warung
“Gue?? Elo aja kali! Lo kira gue cowok apaan pake begituan” sambil niru suara banci
“Ya terus siapa yang beli nih? Kita berdua aja deh, biar adil”
“Oke”

Kita berdua udah kayak pasangan homo yang mau masuk hotel. Tapi begitu sampai di depan warung, gue dan Adam kompakan berhenti.

“Gue nggak bisa begini Dam! Nggak bisa! Mau taruh di mana harga diri gue sebagai lelaki tulen? Masa gue beli pembalut, kalau sampai fans gue lihat gimana?”
“Ah, sempak! Gini deh, kita ke rumah Rindu aja yuk? Kan deket tuh dari rumah Putri, ntar kita minta tolong dia beliin pembalutnya”

Gue dan Adam langsung cabut kerumah Rindu. Rindu itu temen SMP gue dan Adam. Tapi kalau sama Adam, Rindu sudah temenan sejak SD. Rindu Orangnya asik, jago main gitar dan organ, dia nggak gampang ngambek atau marah sekalipun diledek. Rindu sempat jadi temen sekelas gue waktu SMP. Badannya gemuk, pakai kacamata, rambutnya selalu dipotong Sheggy. Nggak ada yang menarik lah di diri Rindu kalau menurut gue.

“Assalamualaikum, Rindu!” panggil gue dan Adam berbarengan
Seorang wanita paruh baya keluar, itu Ibunya Rindu. Gue dan Adam langsung cium tangan
“Rindu, ada bu?”
“Ada, ayo masuk”

Gue pun ngikutin si Ibu masuk ke dalam rumah.

“Ndu, ada temen kamu nih” Panggil sang ibu
“Iya” Suara lembut Rindu terdengar dari balik ruangan yang gue tahu itu adalah kamarnya.
“Woy, Dam, Ndi, tumben lo pada ke sini. Gue kira udah lupa jalan rumah gue”

Sosok perempuan dengan celana pendek berwarna putih, kaki dan pahanya yang mulus berdiri di depan gue. Shit, siapa ini yang ada di depan gue? Ini Rindu? Rindu yang gendut, yang menurut gue nggak menarik? Ini beneran dia? Kemana lemak-lemak ditubuhnya? Badannya tidak lagi gendut.

Suara Adam dan Rindu hanya terdengar sampai telinga gue, tanpa mampu gue ikutan nimbrung dalam percakapan mereka. Tiba-tiba otak gue mengalami gangguan koma sesaat. Rindu terlihat menarik, dan mata gue nggak mampu teralihkan darinya.

Saat Rindu bangun dari duduknya, semua lamunan gue buyar.

“Mau ke mana si Rindu, Dam?”
“Beli pembalut”
“Lah, lagi dateng bulan dia?”
Et, Zigot! Lah kan kita minta tolong sama dia buat beli kado si Putri. Lo gimana sih? Dari tadi gue perhatiin cuma bengong doang, mana pake ngiler-ngiler lagi”
“kaget gue, Dam..” belum sempat gue lanjutin, Rindu balik sambil bawa sebungkus pembalut wanita.
“Nih, trus ini dibungkus pake apa?” tanya Adam
“Iya lupa nggak beli kertas kadonya”
“Gini aja nggak usah dibungkus tinggal tambahin pita aja, gimana?” kita berdua mengangguk kompak tanda setuju sama usul Rindu.

Setelahnya, gue dan Adam Pamitan. Nggak lupa tukeran nomer HP dan bilang terima kasih ke Rindu.
Bayangan muka Rindu menemani gue sepanjang jalan menuju rumah Putri. Sahabat kecil gue yang dulu gue kenal masih pakai rok biru, sekarang jadi pribadi yang menarik. Tapi sikap dan sifatnya nggak pernah berubah, Rindu tetap hangat, ceria, baik dan nggak pernah marah walau dibercandain bagaimanapun. Dia masih sama dengan Rindu yang dulu.

“Rindu  cantik ya, Dam sekarang”
“Iya beda banget ya, sama pas SMP. Kenapa lo? Naksir? Ngaca broh, si tya lo mau ke manain?”

Pertanyaan Adam rasanya nggak perlu gue jawab. Yang pasti gue seneng bisa ketemu Rindu hari ini. Pertemuan pertama kali setelah 4 tahun kita nggak pernah berjumpa sekalipun. Haaah.. ternyata waktu cepat sekali berlalu, dan tiba-tiba ada sebuah Rindu menyelip di kalbu, tentang masa-masa itu.