OTW Food Street - Meruya |
Namanya OTW Food Street. Food court berkonsep ala-ala Industrial barat sangat membuat diri ini tertarik untuk mampir ke sana. Selesai memarkirkan kendaraan, saya memasuki pintu depan dan di sambut oleh pramusaji. "Smoking atau no smoking area, kak?" Saya langsung jawab "No smoking area, please" Agak ge-er juga saya yang usianya sudah kepala 3 tapi masih dipanggil kakak, hehehe.. Sambil mengikuti pramusaji mengantar kami ke tempat duduk, saya sangat menikmati suasana di sana dengan bentuk bangunan dan ornamen di OTW yang menurut saya unik.
"Kakak sudah pernah makan di sini?"
"Belum"
"Ini menunya ya, kak. Pemesanan langsung di kasir. Kasir 1, minuman, kasir 2, makanan, kasir 3, untuk es cendol duren, dan kasir 4 (tapi belum buka) untuk martabak. Kalau ada pertanyaan boleh panggil kami"
Karena tempatnya yang luas, pramusaji di sana memang lumayan banyak jadi enggak perlu kuatir kalau perlu bantuan.
No Smoking Area |
Ternyata mejanya kayak mesin jahit |
Black Beef Burger Veggies Cheese |
Grilled Jumbo Sausage |
Choco Overload |
Tempatnya yang luas, Otw Food Street cocok dijadiin tempat kongkow bareng teman-teman. Menu makanannya juga sangat variatif dengan platting manis yang menggugah selera, selera foto-foto maksudnya hahaha.. Tampilan makannya sangat instgramable.
Saran saya, buat kamu yang tertarik pesan menu minuman overload, jangan didampingi dengan menu makanan yang berat, mendingan pesan cemilan. Karena overload minumannya sangat manis dan penuh sampai tumpah-tumpah, kalau didampingin dengan nasi yang ada kamu kekenyangan. dan untuk wifi, saya lupa tanya tersedia atau enggak ya di sana?
Selain di Meruya Ilir, OTW Food Street juga terdapat di Margonda Depok dan Kelapa Gading. Walau terlihat sedap dan menarik, sayangnya dalam penyuguhan mereka menggunakan sendok dan garpu plastik. Hal ini yang membuat penilaian terhadap OTW Food Street turun. Mungkin mereka berpikir enggak mau repot mencuci jadi tinggal buang setelah dipakai. Sedih banget ngebayangin limbah plastik dari sendok dan garpu yang menumpuk. Untuk harga pun kurang ramah di kantong, apalagi kantong anak kuliahan. Tipsnya, kalau kamu mau makan di sini, ajaklah beberapa teman supaya bisa patungan. Jadi makan dan bayar bareng-bareng, hihihi.