Selasa, 28 Februari 2017

Tips Memilih Universitas Swasta Terbaik


Image Credit: www.atmajaya.ac.id

Saat masih pakai rok abu-abu dan duduk dibangku kelas 3, menjelang kelulusan pasti kita mulai sibuk memilah-milah tempat mencari ilmu berikutnya. Ada yang mulai sibuk ikutan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBPTN) atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), ada yang malas ikutan seleksi dan memilih mencari perguruan tinggi swasta, seperti saya ini.

Senin, 27 Februari 2017

Penggunaan AC Secara Efisien

Image Credit: www.aircontips.com
Ugh, Jakarta sekarang berasa banget panasnya. Apalagi kalau pas musim kemarau tiba, rasanya pengin pindah ke kutub utara!.

Penggunaan Air Conditioner atau AC bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kegerahan. Saat membeli AC yang terpikir pertama kali adalah biaya listrik pasti akan naik. Hal ini disebabkan karena AC memakan banyak listrik. Sehingga banyak bermunculan brand-brand AC yang menjual AC dengan voltase rendah yang mampu menekan biaya listrik perbulannya. Namun terkadang walau sudah menggunakan AC yang voltase-nya rendah, biaya listrik tetap saja selangit. Jika hal itu terjadi, yang perlu kamu perhatikan adalah cara pemakaian AC-nya. Karena meskipun produk elektronik telah bersertifikat hemat energi, dengan pemakaian yang salah akan tetap boros energi.

Minggu, 26 Februari 2017

Memasak Pasta Sehat Bersama Primarasa Dan Luminrac


Ada yang beda di gedung Femina pagi ini. Sudah ramai dengan ibu-ibu necis berbatik dan berhijab berkumpul di ruang serba guna. Bukan, ibu-ibu ini bukan mau arisan sodara-sodara. Mereka adalah kumpulan ibu-ibu Dharma Wanita yang akan menghadiri cooking class Bersama Primarasa dan Luminrac.

Namun acara yang seharusnya mulai jam 09.00, ngaret hingga jam 09.30 karena masih menunggu para undangan berkumpul di tempat. Begitu semua kumpul acara yang di buka oleh Mbak Sari Wardi dari redaksi primarasa, meminta Ibu Widarti Gunawan salah satu pendiri Femina untuk memberikan sambutannya. Dalam sambutannya Ibu Widarti Gunawan menceritakan bagaimana primarasa dan dapur uji Femina pertama kali didirikan dan perjalanan primarasa bekerjasama dengan Dharma Wanita. Di susul setelahnya sambutan dibawakan oleh Ibu Husni Manggarani Ketua Ibu Dharma Wanita Pusat.

Selasa, 21 Februari 2017

[Kuliner] Food Court Berkonsep Industrial Barat Yang Instagramable


OTW Food Street - Meruya

Ketika pulang keliling kota Jakarta, enggak berasa jam sudah menunjukan pukul 15.00 WIB. Pantas perut kerucukan, ternyata saya dan suami belum makan siang. Akhirnya kami mutusin cari tempat makan yang searah jalan pulang. Tertujulah kami ke daerah Srengseng Raya dan menemukan tempat makan unik dipinggiran jalan Meruya Ilir-Jakarta Barat .

Namanya OTW Food Street. Food court berkonsep ala-ala Industrial barat sangat membuat diri ini tertarik untuk mampir ke sana. Selesai memarkirkan kendaraan, saya memasuki pintu depan dan di sambut oleh pramusaji. "Smoking atau no smoking area, kak?" Saya langsung jawab "No smoking area, please" Agak ge-er juga saya yang usianya sudah kepala 3 tapi masih dipanggil kakak, hehehe.. Sambil mengikuti pramusaji mengantar kami ke tempat duduk, saya sangat menikmati suasana di sana dengan bentuk bangunan dan ornamen di OTW yang menurut saya unik.

"Kakak sudah pernah makan di sini?"
"Belum"
"Ini menunya ya, kak. Pemesanan langsung di kasir. Kasir 1, minuman, kasir 2, makanan, kasir 3, untuk es cendol duren, dan kasir 4 (tapi belum buka) untuk martabak. Kalau ada pertanyaan boleh panggil kami"

Karena tempatnya yang luas, pramusaji di sana memang lumayan banyak jadi enggak perlu kuatir kalau perlu bantuan.

No Smoking Area
Ternyata mejanya kayak mesin jahit
Sambil menunggu suami memilih makanan apa yang akan dipesan, saya celingukan melihat sekitar. OTW Food Street mempunyai 2 tempat, no smoking area sangat nyaman dengan AC yang dingin. Enggak perlu takut kegerahan jika mengajak putra-putri makan di sini. Tapi enggak ada arena bermain, ya. Sedangkan smoking area-nya ruang terbuka 2 lantai. Saat saya datang kala itu suasana masih sepi. Hanya beberapa pengunjung seruangan dengan saya. Tapi saya rasa, di sini akan ramai saat malam hari.

Black Beef Burger Veggies Cheese

Grilled Jumbo Sausage

Choco Overload
Suami saya terlihat sudah menentukan pilihannya ke 1 Ricebowl Wagyu Sechuan (Rp 30.000) dan 1 gelas choco overload (Rp 34.545). Sekarang giliran saya yang milih menu makanan. Sempat bingung mau menu nasi atau roti, tapi akhirnya saya jatuhkan pilihan ke Black Beef Burger-Veggies Cheese (Rp 34.545), 1 gelas Bubble Gum Marshmallow (Rp 25.455) , dan 1 Grilled Jumbo Sausage (Rp 30.000) Total Rp 169.900 (sudah include ppn). Sambil nunggu makanan datang, saya baru sadar kalau tenyata meja makannya dibuat seperti mesin jahit, hihihi. Konsep industrialnya memang dapet banget, deh!






Tempatnya yang luas, Otw Food Street cocok dijadiin tempat kongkow bareng teman-teman. Menu makanannya juga sangat variatif dengan platting manis yang menggugah selera, selera foto-foto maksudnya hahaha.. Tampilan makannya sangat instgramable.

Saran saya, buat kamu yang tertarik pesan menu minuman overload, jangan didampingi dengan menu makanan yang berat, mendingan pesan cemilan. Karena overload minumannya sangat manis dan penuh sampai tumpah-tumpah, kalau didampingin dengan nasi yang ada kamu kekenyangan. dan untuk wifi, saya lupa tanya tersedia atau enggak ya di sana?

Selain di Meruya Ilir, OTW Food Street juga terdapat di Margonda Depok dan Kelapa Gading. Walau terlihat sedap dan menarik, sayangnya dalam penyuguhan mereka menggunakan sendok dan garpu plastik. Hal ini yang membuat penilaian terhadap OTW Food Street turun. Mungkin mereka berpikir enggak mau repot mencuci jadi tinggal buang setelah dipakai. Sedih banget ngebayangin limbah plastik dari sendok dan garpu yang menumpuk. Untuk harga pun kurang ramah di kantong, apalagi kantong anak kuliahan. Tipsnya, kalau kamu mau makan di sini, ajaklah beberapa teman supaya bisa patungan. Jadi makan dan bayar bareng-bareng, hihihi.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

Rabu, 15 Februari 2017

DKI Jakarta Memilih Putaran Pertama


Jakarta Memilih - Infografis shopback
Tanggal 15 Februari 2017, kewajiban dan hak saya sebagai warga Jakarta telah saya penuhi di TPS 39 tempat nama saya didaftarkan sebagai pemilih. Namun sebelum itu saya ingin berucap, perlulah para calon pemimpin Jakarta ketahui, bahwa beberapa bulan sebelum dimulainya pemungutan suara, semua orang sibuk membicarakan anda ber 3 wahai calon gubernur. Ada yang saling menusuk satu sama lain, ada yang mengelu-elukan anda, bahkan ada yang sampai putus tali silaturahimnya hanya karena membela anda. Semua orang terlihat melebihi tuhan dan merasa dirinya paling benar, tanpa bercermin bahwa yang memaki sama brengseknya dengan yang dimaki.  Saya sampai takut membuka facebook karena seram membaca komentar-komentar di sana tentang anda sekalian. Bahkan banyak pula yang me-share berita yang kebenarannya masih dipertanyakan. Lain hal saat kampanye, saling menuduh black campign antar paslon. Atau celetukan antar pansus yang saling bilang paslon "ini" memaksa warga mencoblosnya, tanpa sadar yang berkata begitu pun juga diam-diam meminta warga untuk mencoblos paslon yang didukungnya, namanya juga panitia sukses, pasti melakukan sesuatu supaya paslonnya menang, kan? Belum lagi mengaku-ngaku bahwa "kami" adalah yang paling bersih, tidak bermain uang. Buat saya cuma vanish penghilang noda yang paling bersih urusan noda-noda ehehheehe.. Maksud saya sebenarnya kalian semua sama, baik dan buruknya. Semoga setelah ini semua kembali aman dan tentram.

Rabu, 08 Februari 2017

Bahkan Sebuah Kehilangan Pun Patut Untuk Dirayakan

Merayakan Kehilangan - Brian Khrisna

Judul : Merayakan Kehilangan

Penulis : Brian Khrisna

Penyunting : Juliagar R. N.

Penerbit : Mediakita

ISBN : 978-979-794-527-5

Cetakan : 1

Tahun Terbit : 2016

Tebal : 222 Halaman

Harga : Rp 58.000


Selasa, 31 Januari 2017

[Kuliner] Tamarin Cafe



Tempat nongkrong yang asik ke dua di sekitar tempat tinggal saya setelah Cafe Green Ease adalah Tamarin Cafe.

Tamarin Nursery & Garden Cafe berada di Jalan Manggala Kav. Deplu Adam Malik No.161, Ciledug, Tangeran. Jadi kalau kalian tau Auto 2000 di seberang Universitas Budiluhur, di sebelahnya ada jalan yang menuju komplek Deplu. Tamarin ada di sebelah kiri jalan.





Walau tempatnya agak ngumpet hehehe, tapi sangat nyaman, lho. Taman yang luas sangat pas untuk pengunjung yang membawa putera atau puteri, jadi mereka bisa lari-larian sepuas hati. Tamarin juga recommended untuk yang mau ngadain acara family gathering, acara ulang tahun, arisan, reuni, atau meeting, karena tempatnya memang luas.


Bicara mengenai menu, menu di sana lebih di dominasi makanan barat, seperti spagheti, fettucine, steak. Makanan lokal juga ada, sih, seperti ayam bakar, kue cubit. Namun untuk harganya menurut saya kurang ramah di kantong, misalnya sepiring spagheti bolognise dihargai Rp 29.000, grilled chicken fillet dihargai Rp 42.000, kue cubit original yang hanya 5 potong dihargai Rp 12.000, kopi hitam dengan tambahan beberapa potong biskuit dihargai Rp 10.000.










Karena tempatnya memang berkonsep taman dan terbuka, jadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke sana adalah menjelang sore hari sekitar pukul 16.00 sampai 17.30. Dimana sekitar jam itu matahari mulai terbenam di sana hawanya sangat sejuk. Atau jika sedang berawan boleh kok, jika mau berkunjung lebih awal.





Di sini juga tidak terikat waktu, kamu mau sampai berapa jam pun enggak akan di usir. Jangan lupa melakukan resevasi terlebih dahulu jika kamu ingin menggunakan Tamarin sebagai tempat acara besarmu. Tamarin Cafe buka dari jam 10.00-22.00. Kalau sedang ke daerah Petukangan Selatan, jangan lupa mampir ke sini, ya!