Kamis, 16 Maret 2017

Memperlancar Komunikas Bunda Lewat ShopBack


Image Credit: www.insiparis.co
Di penghujung bulan Februari dengan hujannya yang turun dengan deras sedari pagi hingga menjelang sore membuat udara terasa dingin di rumah. Saat si kecil sibuk dengan mobilan barunya, aku menghampiri ibu yang sedang duduk di teras sambil menatap layar telfon selularnya, tangannya sibuk menari di antara huruf-huruf keypad, dan mulutnya sesekali misuh-misuh mengulang kata yang sedang diketiknya.

Ngapain, bu?” Tanyaku

“SMS mas Ryan. Kalau telfon pulsa ibu cepet banget abis.” Jawabnya sambil tetap menatap ke arah layar telfon.

Ryan adalah abang ku semata wayang yang baru sebulan lalu meminang gadis impiannya menjadi teman hidupnya. Ya, ibuku memang merasa kehilangan anak laki-lakinya sejak si abang pindah rumah. Mungkin memang begitu ya, hati seorang ibu saat anak-anaknya sudah memulai kehidupan barunya. Bahagia dan kehilangan bercampur jadi satu. Tambah lagi abang ku menggunakan provider telfon yang berbeda dengannya hal itu menjadi kendala dalam berkomunikasi. Kendala pulsa yang cepat sekali terkuras, hehehe..

Minggu, 12 Maret 2017

Aku Cinta J.A.K.A.R.T.A

Stasiun Kota @cindraprasasti

Ditempati oleh 10.177.924 penduduk menurut badan statistik di tahun 2015, Jakarta seakan menjadi poros kehidupan di Indonesia. Jakarta juga dianggap dapat memberikan nasib yang lebih baik soal perekonomian, terbukti banyak yang mencoba mengadu nasib ke ibu kota walau pada akhirnya banyak juga yang merasa terjebak di dalamnya.

Lain dulu lain sekarang, Jakarta yang dulu begitu teratur baik tata letak ruangnya ataupun lalu-lintasnya, semakin bertambah warganya kini Jakarta terasa sesak. Saya yang hidup di kota ini selama 32 tahun sangat merasakan perubahannya. Dulu waktu saya masih kecil masih bisa bermain dilapangan luas, sekarang lapangan banyak berganti dengan pemukiman, apartemen ataupun mall. Dulu kalau jalan-jalan enggak pernah terjebak macet, sedangkan sekarang, ah, sudahlah enggak usah diceritain. Tampaknya kemacetan  sudah menjadi momok untuk Jakarta. Belum lagi banjir, transportasi umum yang juga menjadi Pekerjaan Rumah untuk pemerintah daerah DKI. Jakarta.

Selasa, 07 Maret 2017

Traveling Murah ke Jepang Tanpa Tour Guide




Image Credit: www.the-dailiyjapan.com
Traveling untuk sebagian orang adalah agenda yang sangat penting. Gimana enggak, rutinitas yang padat setiap hari bisa bikin kita penat dan akan berdampak menurunnya kinerja kita. Bicara soal traveling, ternyata banyak yang tertarik ke Jepang. Namun biaya hidup di Jepang, serta biaya transportasinya kelihatannya mahal, ya? Adakah cara agar traveling di jepang menjadi murah? Ada! Berikut tips cara traveling murah ke luar negeri khususnya di Jepang. 

1. Tentukan Musim dan Waktu Liburan 

Jepang terdiri dari Hokkaido sampai Okinawa, pada setiap daerahnya memiliki keunikan tersendiri. Tapi enggak mungkin kalau kita menghabiskan waktu mengunjungi semua daerah di Hokkaido hingga Okinawa. Jadi tentukan berapa lama kita akan berada di sana. Karena itu juga akan berpengaruh dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Perhatikan juga masalah musim. Jepang memiliki 4 musim yang pada setiap musimnya ada spot-spot tertentu yang bisa bikin foto-foto kamu jadi ciamik. Misalnya daerah pengunungan namanya Nikko. Daerah ini bagus banget kamu kunjungi saat musim gugur, pegunungan di sana akan berubah warna menjadi kuning dan merah saat musim gugur. 

Mengetahui musim juga akan membantu kamu mempersiapkan perbekalan, terutama pakaian. Enggak mungkin kan, kamu cuma bawa t-shirt pada saat salju turun.

Selasa, 28 Februari 2017

Tips Memilih Universitas Swasta Terbaik


Image Credit: www.atmajaya.ac.id

Saat masih pakai rok abu-abu dan duduk dibangku kelas 3, menjelang kelulusan pasti kita mulai sibuk memilah-milah tempat mencari ilmu berikutnya. Ada yang mulai sibuk ikutan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBPTN) atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), ada yang malas ikutan seleksi dan memilih mencari perguruan tinggi swasta, seperti saya ini.

Senin, 27 Februari 2017

Penggunaan AC Secara Efisien

Image Credit: www.aircontips.com
Ugh, Jakarta sekarang berasa banget panasnya. Apalagi kalau pas musim kemarau tiba, rasanya pengin pindah ke kutub utara!.

Penggunaan Air Conditioner atau AC bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kegerahan. Saat membeli AC yang terpikir pertama kali adalah biaya listrik pasti akan naik. Hal ini disebabkan karena AC memakan banyak listrik. Sehingga banyak bermunculan brand-brand AC yang menjual AC dengan voltase rendah yang mampu menekan biaya listrik perbulannya. Namun terkadang walau sudah menggunakan AC yang voltase-nya rendah, biaya listrik tetap saja selangit. Jika hal itu terjadi, yang perlu kamu perhatikan adalah cara pemakaian AC-nya. Karena meskipun produk elektronik telah bersertifikat hemat energi, dengan pemakaian yang salah akan tetap boros energi.

Minggu, 26 Februari 2017

Memasak Pasta Sehat Bersama Primarasa Dan Luminrac


Ada yang beda di gedung Femina pagi ini. Sudah ramai dengan ibu-ibu necis berbatik dan berhijab berkumpul di ruang serba guna. Bukan, ibu-ibu ini bukan mau arisan sodara-sodara. Mereka adalah kumpulan ibu-ibu Dharma Wanita yang akan menghadiri cooking class Bersama Primarasa dan Luminrac.

Namun acara yang seharusnya mulai jam 09.00, ngaret hingga jam 09.30 karena masih menunggu para undangan berkumpul di tempat. Begitu semua kumpul acara yang di buka oleh Mbak Sari Wardi dari redaksi primarasa, meminta Ibu Widarti Gunawan salah satu pendiri Femina untuk memberikan sambutannya. Dalam sambutannya Ibu Widarti Gunawan menceritakan bagaimana primarasa dan dapur uji Femina pertama kali didirikan dan perjalanan primarasa bekerjasama dengan Dharma Wanita. Di susul setelahnya sambutan dibawakan oleh Ibu Husni Manggarani Ketua Ibu Dharma Wanita Pusat.

Selasa, 21 Februari 2017

[Kuliner] Food Court Berkonsep Industrial Barat Yang Instagramable


OTW Food Street - Meruya

Ketika pulang keliling kota Jakarta, enggak berasa jam sudah menunjukan pukul 15.00 WIB. Pantas perut kerucukan, ternyata saya dan suami belum makan siang. Akhirnya kami mutusin cari tempat makan yang searah jalan pulang. Tertujulah kami ke daerah Srengseng Raya dan menemukan tempat makan unik dipinggiran jalan Meruya Ilir-Jakarta Barat .

Namanya OTW Food Street. Food court berkonsep ala-ala Industrial barat sangat membuat diri ini tertarik untuk mampir ke sana. Selesai memarkirkan kendaraan, saya memasuki pintu depan dan di sambut oleh pramusaji. "Smoking atau no smoking area, kak?" Saya langsung jawab "No smoking area, please" Agak ge-er juga saya yang usianya sudah kepala 3 tapi masih dipanggil kakak, hehehe.. Sambil mengikuti pramusaji mengantar kami ke tempat duduk, saya sangat menikmati suasana di sana dengan bentuk bangunan dan ornamen di OTW yang menurut saya unik.

"Kakak sudah pernah makan di sini?"
"Belum"
"Ini menunya ya, kak. Pemesanan langsung di kasir. Kasir 1, minuman, kasir 2, makanan, kasir 3, untuk es cendol duren, dan kasir 4 (tapi belum buka) untuk martabak. Kalau ada pertanyaan boleh panggil kami"

Karena tempatnya yang luas, pramusaji di sana memang lumayan banyak jadi enggak perlu kuatir kalau perlu bantuan.

No Smoking Area
Ternyata mejanya kayak mesin jahit
Sambil menunggu suami memilih makanan apa yang akan dipesan, saya celingukan melihat sekitar. OTW Food Street mempunyai 2 tempat, no smoking area sangat nyaman dengan AC yang dingin. Enggak perlu takut kegerahan jika mengajak putra-putri makan di sini. Tapi enggak ada arena bermain, ya. Sedangkan smoking area-nya ruang terbuka 2 lantai. Saat saya datang kala itu suasana masih sepi. Hanya beberapa pengunjung seruangan dengan saya. Tapi saya rasa, di sini akan ramai saat malam hari.

Black Beef Burger Veggies Cheese

Grilled Jumbo Sausage

Choco Overload
Suami saya terlihat sudah menentukan pilihannya ke 1 Ricebowl Wagyu Sechuan (Rp 30.000) dan 1 gelas choco overload (Rp 34.545). Sekarang giliran saya yang milih menu makanan. Sempat bingung mau menu nasi atau roti, tapi akhirnya saya jatuhkan pilihan ke Black Beef Burger-Veggies Cheese (Rp 34.545), 1 gelas Bubble Gum Marshmallow (Rp 25.455) , dan 1 Grilled Jumbo Sausage (Rp 30.000) Total Rp 169.900 (sudah include ppn). Sambil nunggu makanan datang, saya baru sadar kalau tenyata meja makannya dibuat seperti mesin jahit, hihihi. Konsep industrialnya memang dapet banget, deh!






Tempatnya yang luas, Otw Food Street cocok dijadiin tempat kongkow bareng teman-teman. Menu makanannya juga sangat variatif dengan platting manis yang menggugah selera, selera foto-foto maksudnya hahaha.. Tampilan makannya sangat instgramable.

Saran saya, buat kamu yang tertarik pesan menu minuman overload, jangan didampingi dengan menu makanan yang berat, mendingan pesan cemilan. Karena overload minumannya sangat manis dan penuh sampai tumpah-tumpah, kalau didampingin dengan nasi yang ada kamu kekenyangan. dan untuk wifi, saya lupa tanya tersedia atau enggak ya di sana?

Selain di Meruya Ilir, OTW Food Street juga terdapat di Margonda Depok dan Kelapa Gading. Walau terlihat sedap dan menarik, sayangnya dalam penyuguhan mereka menggunakan sendok dan garpu plastik. Hal ini yang membuat penilaian terhadap OTW Food Street turun. Mungkin mereka berpikir enggak mau repot mencuci jadi tinggal buang setelah dipakai. Sedih banget ngebayangin limbah plastik dari sendok dan garpu yang menumpuk. Untuk harga pun kurang ramah di kantong, apalagi kantong anak kuliahan. Tipsnya, kalau kamu mau makan di sini, ajaklah beberapa teman supaya bisa patungan. Jadi makan dan bayar bareng-bareng, hihihi.