Senin, 23 Oktober 2017

Commuter Line Bikin Jatuh Cinta


Acara kopi darat buat saya itu kayak mau kencan sama pacar pertama kalinya. Sibuk nyari tempat, mau ke mana, makan di mana, pakai baju apa. Pas banget sama kisah 2 tahun lalu ketika saya dan beberapa teman blogger yang dulu sama-sama membangun Notif Magazine melakukan kopi darat. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya sih, tapi ke dua kalinya kita bikin meet up. Maklum Notifmagz di dalamnya adalah para blogger yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia yang selama ini komunikasinya hanya sebatas aplikasi chat whats app.

Di pertemuan kedua ini rencananya akan dilakukan di Bogor. Jujur saya excited sekali, lho, bukan cuma karena meet up-nya, tapi karena ini pun pengalaman kedua saya naik commuter line, wkwkwkwk. Iya saya norak! Karena memang saya enggak pernah jalan-jalan menggunakan kereta api.

Sedikit cerita pengalaman pertama saya numpak kereta api itu tahun 2008 kalau enggak salah. Saya bersama beberapa rekan kerja saya jalan-jalan ke kawasan puncak menggunakan kereta api sampai Bogor dan dilanjutkan menggunakan mobil pribadi dari sana. Saat itu kereta api masih lusuh, padat, kotor, dan ramai sekali pedagang di dalamnya. Itu membuat saya enggak nyaman, dan malas menggunakan transportasi ini untuk bepergian.

Namun sangat berbeda di tahun 2012 ketika saya akan meet up dengan anak-anak Notif di Bogor. Dari Kali bata saya terpaksa parkir motor di Mall Kalibata karena enggak punya kartu member untuk parkir di stasiun. Jalan dari Mall Kalibata ke stasiun Kalibata lumayan bikin gerah, mana saat itu lagi panas-panasnya. Setelah masuk stasiun saya agak bingung harus ke mana, celingak celinguk lihat orang berharap bisa nyontek bagaimana cara beli tiketnya, wkwkwkwkk, iya, saya terima kok, kalau dibilang ndeso. Setelah lihat orang banyak mengantri di loket tiket, saya pun ikutan ambil diri diantara barisan orang-orang. "Ke Bogor 2, pak!" ungkap saya. Si bapak lalu memberikan saya dua buah kartu semacam kartu top up seharga Rp 8000 untuk digunakan satu kali perjalanan. Enggak lupa si bapak mengingatkan untuk saya menyimpan kartu tersebut jangan sampai hilang, nanti bisa di tukarkan dengan uang sebesar Rp 5000 jika saya kembali ke Jakarta.



Selesai urusan tiket, saya mulai menuju jalur kereta ke arah Bogor. Begitu masuk ke dalam kereta, duh, rasanya beda banget udah jauh lebih nyaman. Enggak ada lagi tuh pedagang yang ikutan bikin sesak di dalam. Sesampainya di stasiun Bogor, makin bikin saya tercengang. Stasiun bogor sudah sangat rapi dan bersih. Yang lebih kaget lagi ternyata beberapa teman Notif sudah menunggu saya di sana hehehe..

Setelah kumpul kami pun beranjak pergi ke Es Buah Pak Ewok buat menghilangkan haus dan lapar dulu mengingat hari semakin siang dan cacing-cacing belum dikasih makanan. Sayang banget foto-foto di pak ewok lupa nge-save di mana wkwkwkwk.. sudah cari-cari di Gdrive pun enggak ketemu.

Singkat cerita, perut kenyang kami pun beranjak ke sebuah taman di dekat Pak Ewok, kami pun memulai sebuah diskusi yang serius tapi enggak serius. Lucunya karena enggak pernah ketemuan langsung yang ada malah banyak bercandanya ketimbang diskusinya. Mungkin kami saling merasa takjub dengan personal masing-masing orang hahahaha..

Jangan percaya dengan muka serius kami



Waktu tetap enggak bisa kami buat melambat agar keseruan hari ini enggak cepat berakhir. Tapi mau gimana lagi, masing-masing punya kesibukan, sore pun semakin menjelang. Satu persatu kami pun pamitan. Saya bersama beberapa blogger lainnya menaiki kereta yang sama karena searah. Tapi saat pulang saya harus top up kembali kartunya, dan antriannya panjaaaaaaaang banget! Saya agak nyesel juga kenapa enggak punya kartu flash atau kartu Indomart yang bisa dipakai langsung enggak perlu ngantri sepanjang ini, bikin lelah.

Mana yang sarkam, mana yang lelah
Walau lelah pun, saya sangat senang dengan commuter line yang sudah sangat baik. Begitupun pemesanan tiket kereta api sekarang sangat mudah karena banyak sekali portal kereta api online yang sangat membantu dalam pembelian tiket kereta api dengan harga tiket kereta yang terjangkau. Apalagi untuk perjalanan yang agak jauh, pasti akan sangat membantu.

Ah, jadi pengen jalan-jalan lagi, nih.

Jumat, 13 Oktober 2017

Komitmen Berkembang Bersama



  
“ Jujur, menjaga kredibilitas, tanggung jawab baik terhadap keluarga, pekerjaan, maupun terhadap social” – Eka Tjipta Widjaja 


Tahun 1938, tepatnya pada tanggal 3 Oktober, berbekal tekad, Eka Tjipta memulai aktivitas wirausaha dengan berjualan beragam produk makanan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan berlanjut ke perdangangan kopra. Meski menjumpai sejumlah tantangan, ia terus bergerak membangun jaringan, hingga berhasil meraih reputasi diantara rekan-rekan bisnisnya. Ia menganggap kepercayaan adalah modal utama dalam berwirausaha, bukan uang. Ini yang membuatnya mampu memutar roda bisnisnya. Kerja keras dan ketekunan membawanya dalam kesuksesan hingga kini.

Sepenggal cerita di atas adalah kisah sejarah dari salah satu perusahaan besar di Indonesia yang kini berusia 79 tahun dan memiliki 6 pilar usaha. Walaupun masing-masing dikelola secara independent namun mampu berkomitmen mengelola kebutuhan utama masyarakat, sekaligus mampu mendorong kesejahteraan dan perekonomian bangsa.

Jika bicara mengenai Sinar Mas, tentu yang pertama kali terpikirkan di otak saya adalah perusahaan asuransi. Padahal asuransi hanya salah satu dari ke 6 pilar yang membuat Sinar Mas masih berdiri hingga kini. 6 pilar tersebut antara lain:
       
      1. Produk Pulp dan Kertas

Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1972, Asia Pulp Papper (APP) berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun, yang menjangkau 120 negara di 6 benua, dengan mengandalkan keberadaan sebanyak lebih dari 70 ribu orang karyawan.


 2.  Agribisnis dan Pangan

Sinar Mas bergerak di sektor agribisnis dan pangan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR), yang berdiri pada tahun 1996 dan tercatat di Bursa Efek Singapura sejak tahun 1999. Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 1992, GAR termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Tau minyak goreng Filma? Pasti tau, kan! Filma merupakan hasil produk olahan kelapa sawit yang dikelola oleh Sinar Mas.

3. Pengembang dan Realestate

Salah satunya adalah pembangunan digital hub di BSD City. Adalah usaha dari Sinar Mas Land salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia yang menyediakan beragam produk, mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata, yang tersebar tidak saja di Indonesia, tapi juga di Asia hingga Eropa.

4. Financial Services

Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Menjangkau masyarakat dengan layanan berkualitas global di sektor perbankan, asuransi, pembiayaan nasabah, serta manajemen aset, dengan dukungan layanan terpadu dan solutif, sekaligus mendorong jangkauan keuangan inklusif bagi masyarakat luas.

5. Komunikasi dan Teknologi
Melalui PT Smartfren Telecom Tbk dengan mengandalkan teknologi 4G LTE Advanced pertama di Indonesia, yakni sebuah teknologi jaringan nirkabel tidak membedakan jaringan GSM ataupun CDMA, dengan menggabungkan dua atau lebih saluran radio (spektrum) untuk mendapatkan kecepatan yang lebih baik.

6. Energi dan Infrastruktur

Sinar Mas bergerak pula dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia, sejak tahun 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya.

Trade Expo Indonesia 2017 Sinar Mas

Di usianya yang ke 79 ini, Sinar Mas ikut serta dalam acara Trade Expo Indonesia 2017 di ICE BSD City 11-15 Oktober 2017. Berlandaskan komitmen dan didukung pilar-pilar usaha yang dimiliki oleh Sinar Mas, Sinar Mas sangat termotivasi untuk memperluas usahanya. Baru-baru ini Sinar Mas meresmikan pabrik oleokimia PT Energi Sejahtera Mas dengan nilai investasi mencapai Rp 4,77 triliun di Dumai, Riau. Pabrik tersebut memproduksi asam lemak dan lemak alkohol berkapasitas 160 ribu metrik ton per tahun dan mengekspornya ke kawasan Asia, Eropa Timur dan Eropa Barat.


Buat kamu yang penasaran apa saja sih, usaha yang dikembangkan dan apa saja sih, kegiatan yang dilakukan oleh Sinar Mas? Kepo-in saja media sosial mereka di bawah. Selamat kepo!