Fictionilicious

Salipan Cinta

Sumber Gambar: baksampahgue.blogspot.com
 “Pagi Sapri” 

Sapa Ayu dengan lembut, gue yang disapa cuma bengong bego. Ayu, temen sekelas gue di mata kuliah Interaksi Manusia dengan Komputer. Blasteran Jawa-Belanda bikin Ayu punya kulit putih mulus, pipi merona merah dan hidungnya mancung banget. Saking mancungnya Ayu sampai takut kalau berdiri di bawah pohon pagi hari, takut banyak burung pipit yang nangkring dihidungnya disangka batang pohon. Rambutnya Ayu hitam lurus, berperawakan tinggi, langsing. Sayang Ayu punya hobi kentut.

Pagi itu, pertama kalinya Ayu negur gue setelah hampir 1 bulan kita kenal. Tapi sebenernya gue naksir Ayu pas ngeliat dia waktu Ospek. Sejak itu gue jadi Secret Admire-nya. Diem-diem gue coba cari tau apa kesukaan dan kebiasaan Ayu, dari makanan, warna kesukaan, sampai hobinya.

“Woy, mingkem! Ntar disangka lalet ada bunga Rafflesia baru mekar”

Pukulan Tagar nyadarin gue dari hipnotis suaranya Ayu. Tagar temen satu tongkrongan gue.

<<Lanjut baca, ya>> 

Takdir Tidak Mau tahu


Sumber Gambar: http://dejavui.blogspot.com

Ia jatuhkan tubuhnya yang kekar di atas tubuhku, nafasnya menderu menandakan dia mencapai klimaks dan puas dengan pemainan cinta yang baru saja kami lakukan. Lalu dia mengangkat tubuhku dan memelukku dengan erat sambil mengucapkan I love you, darl.

Mukaku memerah, kupandangi wajahnya dengan teliti. Pria tampan ini adalah Mas Adam, suamiku, seorang Co. Pilot di salah satu airlines ternama di Jakarta. Kami baru saja menikah, dan betapa bahagianya aku memiliki seorang pendamping hidup seperti Mas Adam.

 “Kok ngelamun?”

 Pertanyaan Mas Adam membuatku kaget

“Aku lagi ngebayangin rencana honeymoon kita besok Mas, aku nggak sabar pengen lihat Dubai” Jawabku semangat.

Tiba-tiba Ponsel Mas Adam berbunyi.

<<Lanjut baca, ya>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar