Selasa, 27 Maret 2018

Perhatikan Tanda-Tanda Infeksi Pasca C-Section

image credit: pixabay
Beda dengan maternity secara vaginal (normal) yang cepat dalam pemulihan pasca melahirkan, maternity dengan c-section atau caesar justru membutuhkan perhatian khusus pasca operasi. Entah apakah yang saya alami ini juga dialami oleh ibu-ibu yang melahirkan secara caesar juga atau enggak.


Seminggu setelah kepulangan, saya dan si kecil diharuskan chcek up. Anak saya yang terlihat agak kuning, perlu dipastikan ia enggak perlu penanganan yang khusus. Saya pun harus melakukan pengecekan jahitan.


Saat perban dibuka dokter benar saja apa yang saya takutkan terjadi. Di sisi kiri jahitan caesar saya ada yang belum kering dan mengeluarkan cairan. Entah cairan apa, warnanya agak kuning kecoklatan bukan nanah saya dapat pastikan, hanya saja tampaknya agak berdarah dan jumlahnya banyak. Saya melihat dokter berkali-kali memencet lukanya dan menyeka cairannya dengan tisu. Berkali-kali saya memastikan ke dokter apakah itu enggak apa-apa? apa infeksi? Dokter hanya menjawab enggak apa-apa.

Dokter mengambil keputusan untuk enggak menutup luka saya dengan perban, saya dianjurkan mengompres lukanya dengan rivanol setiap 3 jam sambil dipencet-pencet lukanya agar cairannya keluar. Saya pun masih dianjurkan mengonsumsi putih telur sehari 6 butir, melanjutkan minum antibiotik dan diresepkan inbumin (ekstrak ikan gabus) supaya mempercepat pengeringan luka. Seminggu ke depan saya harus check up kembali.

Seminggu berikutnya saya kembali ke RS untuk mengecek lukanya  dan alhamdulillah dokter mengatakan lukanya telah mengering walau masih ada cairan sedikit keluar. Dokter kembali menutup luka saya dengan perban kedap air dengan mengoleskan cream terlebih dahulu sebelum menutupnya. Namun kali ini saya enggak berani mandi hingga waktu check up berikutnya. saya hanya mandi koboi, yang penting sikat gigi hahaha.

Lagi-lagi ketakutan saya terjadi, saya merasa perban di sudut kanan mengelupas sedikit ujungnya. saya merasa perbannya agak basah. Rasa penasaran membuat saya berdiri di depan cermin untuk melihat perbannya. Terkejut sekali ketika saya menemukan perbannya berubah warna menjadi hijau kekuningan, dan karenanya membuat saya harus ke rumah sakit sebelum waktunya check up.

Pengobatan yang saya jalani harus mengulang lagi dari awal. Mengompres dengan rivanol, dan mengonsumsi serangkaian obat-obatan yang tadi saya sebutkan. Saat dokter akan menutup lagi luka saya, saya menolak. Karena saya merasa lukanya susah kering jika diperban kembali. Alhamdulillah saat check up berikutnya jahitan saya dinyatakan kering seutuhnya.

Memang drama banget rasanya yang saya alami. atau saya terlalu takut dan panikan? ah, yang penting saya tenang. Saya hanya kuatir terjadi infeksi di jahitannya, apalagi jahitan di bagian dalam.

Nah, buat kamu yang akan menjalani caesar atau suatu hari punya istri akan caesar, berikut tanda-tanda adanya infeksi bekas luka:

1. Sakit pada luka jahitan enggak hilang-hilang
2. bekas jahitan berubah warna menjadi kemerahan dan bengkak
3. Demam
4. Saat buang air kecil terasa panas, seperti anyang-anyangan dan urin berwarna gelap seperti bercampur darah
5. Sulit bernapas
6. Hilang kesadaran
7. Pendarahan
8. Jahitan terbuka
9. mengalami pembekuan darah, bengkak pada betis, lutut paha atau selangkangan

Jika mengalami salah satu di atas ada baiknya segera ke rumah sakit dan menghubungi dokter obgyn kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar