Kamis, 11 Oktober 2018

Ayah, Bunda, Jangan Malas Menggendong Si Kecil


image credit : www.makgendong.wordpress.com

"Anak jangan keseringan digendong, nanti bau tangan"
"Kenapa gendongnya dipekeh? Nanti kakinya ngengkang, lho"

Buat emak muda pasti sering banget denger orangtua bilang begitu. Bayi langsung dituduh bau tangan karena sering digendong, padahal kalau ilmu kedokteran enggak ada tuh, namanya bau tangan. Istilah bau tangan sangat kental oleh orangtua "jaman dulu". disebut bau tangan dimana sang anak maunya digendong terus, akan menangis jika ditaruh.

Sebenarnya anak bayi bau tangan adalah hal yang lumrah, anak memang harus dekat dengan ibunya. Anak yang ingin digendong terus mungkin karena membutuhkan kenyamanan dari pelukan ibunya. Beda hal jika si bayi sudah berusia 5 bulan, memang harus mulai dilatih duduk dan jangan terlalu sering digendong (bukan enggak boleh lho, ya, tapi jangan keseringan, perbanyaklah stimulus) karena diusia tersebut si bayi memang harus mulai belajar duduk untuk mempersiapkan dirinya menghadapi MPASI.



Manfaat Menggendong Anak

Perlu nih, para ibu dan ayah tau, menggendong bukan sekadar mengangkat anak saja, tapi dibalik itu banyak manfaatnya, antara lain:

1. Mendukung perkembangan emosional bayi. Bayi menjadi jarang nangis karena ia merasa aman
   dalam pelukan orang terdekatnya.

2. Mempererat ikatan terhadap orangtuanya

3. Melatih kemampuan berbahasa. Karena saat menggendong adalah saat bounding yang tepat. Diusahakan orangtua melakukan aktivitas seperti mengajak bernyanyi, bercerita atau sekadar berbicara.

Aturan Menggendong

Ternyata menggendongpun ada aturannya, lho. Enggak asal angkat, ikat sana sini.Aturannya biasa dikenal dengan TICKS.

1. Tight. Kain gendongan diikatkan dengan erat sehingga bayi merasa seperti sedang dipeluk

2. In view all the time. maksudnya anak selalu terlihat enggak tertutup gendongan

3. Close enough to kiss. Jarang antara ibu dan sang bayi harus kissable dan pelukable ya. Artinya si ibu dengan mudah mencium sang anak dalam gendongan

4. Keep chin off the chest. Dagu bayi jangan sampai tertutup agar bayi bisa bernapas dengan baik

5. Sipport back. Pilihlah gendongan yang bisa menyangga punggung hingga leher bayi dengan sempurna.

Sayapun termasuk ibu-ibu yang suka menggendong. Maklumlah ibu dengan dua anak harus bisa mengerjakan kerjaan rumah secara multitasking. Berikut gendongan yang saya punya.

1. Kain jarik
    Gendongan ini gendongan yang suka dipakai yayuk jamu dan emang klasik banget. Saya rasa ibu-ibu pasti punya karena paling simpel dalam memakainya dan bisa jadi andalan dipakai sehari-hari. Kain jarik ini bisa diperuntukan untuk menggendong bayi dari usia 0 bulan. Bisa dipakai dengan posisi si bayi tiduran, gendong depan dan gendong belakang jika bayi sudah cukup kuat.



2. Sling Ring
    Untuk gendongan sling ring saya punya dua, dua-duanya pemberian dari teman sebagai kado saya melahirkan. Yang satu merknya petite mini dan satunya lagi pink petal. Keduanya memiliki fungsi yang sama, sama-sama bisa digunakan dari bayi usia 0 bulan dengan posisi tidur dan posisi depan. Perbedaanya, petite mini memiliki ring terbuat dari plastik, ukuran lingkar ringnya lebih kecil dan kainnya lebih pendek. Tapi pada bahu petite mini diberi bantalan busa empuk sehingga membuat pundak terasa nyaman jika dipakai lama. Sedangkan pink petal kainnya lebih panjang, ringnya terbuat dari kayu dengan lingkar yang besar juga memudahkan saat mengendurkan dan mengencangkan simpul gendongan.



3. Geos alis gendongan kaos.
    Dulu beli ini sebenarnya didedikasikan untuk si opa (sang nenek tercinta) yang kepengen bisa gendong si bayi ala-ala M-shape dengan mudah. Tapi kok, kayaknya kurang nyaman dan susah banget dipakainya alhasil teronggok begitu saja di dalam lemari. Nanti kita pre-loved saja deh! hahaha..

4. Soft Structure Carrier atau yang lebih familiar dengan sebutan SSC
    SSC merupakan gendongan yang lagi hits akhir-akhir ini. Atau memang saya yang baru mengenal SSC sekarang, ya? hahahaha.. SSC dikenal karena sangat mendukung gaya M-shape dalam hal gendong menggendong. SSC salah satu gendongan yang paling sering saya pakai sejak si bayi sudah bisa menahan lehernya dengan baik. Karena bentuknya seperti ransel yang bisa bertumpu pada dua pundak dan pinggang, membuat ssc sangat nyaman digunakan apalagi untuk nge-mall atau melakukan traveling yang jauh. Yang saya punya adalah SSC buatan lokal merk Nana. Harganya sekitar Rp 265.000,- Kurangnya untuk SSC Nana adalah kapuconnya enggak bisa dimasukan, jadi terjulur keluar. Untuk merk SSC lain yang masuk hitungan ada Cuddle me atau Andrea. Hanya saja harga Andrea lebih mahal.



Karena kenyamanannya sekarang saya masuk ke aliran SSC garis keras hahaha.. Berhubung anak saya beratnya sekarang sudah 12kg rasanya kalau menggendong menggunakan sling ring sudah enggak bisa, menggunakan kain jarik bikin pundak mau patah. Oh, iya, ada satu lagi jenis gendongan yang bisa diperuntukan untuk bayi 0 bulan hingga toddler yaitu Woven Wrap. Hanya saja saya memang enggak melirik karena pemakaiannya di lilit sana sini, ribet. Harganya juga lumayan mahal. Jadi saya skip untuk memilikinya.

Contoh pemakaian woven wrap. Foto: ig @asturo

Sebenarnya urusan menggendong bayi bukan cuma kerjaan ibu-ibu, lho. Bapak-bapak perlu juga menggendong buah hati agar kedekatan terhadap anak dan orangtua tetap terjaga. Dengan adanya bermacam-macam jenis gendongan enggak ada alasan si bapak malas menggendong anak dong, ya.  Karena ingat, dibalik kegiatan menggendong banyak manfaat yang luar biasa bagi si bayi.

Selamat hari menggendong sedunia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar